Oleh Surokim Abdussalam
Gelaran Pilkada Lamongan seperti diketahui ada 3 pasang calon yang masing masing telah mendapat tiket untuk bertarung. Ketiga cabup tersebut : Yuhronur Efendi, Kartika Hidayati, serta Handoyo
Kontestasi pilkada Lamongan kali ini akan cukup kompetitif, tidak akan mudah, dan tidak biasa
Masing masing pasangan punya keunggulan dan daya saing. Ketiga pasangan ini menurut saya berada dalam level yang sama setanding dan sebanding. Faktor X dan sentimen voters serta momentum akan memegang faktor kunci dalam pilkada kali ini seiring dengan kian dinamisnya pemilih Lamongan khususnya kehadiran pemilih milenial dan kelas menengah.
Yuhronur birokrat yang didukung incumbent bupati Lamongang dengan segala daya kekuatannya tentu ingin napak tilas atas keberhasilan pak bupati Fadeli yang berangkat dari jabatan sekda dan sukses menjadi bupati dua periode. Pola yang dikembangkan selama ini mirip banget dengan apa yang dilakukan Fadeli. Dengan memanfaatkan baliho yang masif dan dukungan struktur birokrasi hingga bawah memang tidak bisa dianggap remeh. Selama ini perilaku memilih warga juga cukup welcome terhadap bupati yg berasal dari sumber birokrat. Apalagi pasangan ini juga punya surplus lain sebagai modal sosial yang mentereng.
Pasangan Kartika Saim ( KarSa) kendati datang belakangan, tetapi punya modal kultural yang juga patut diwaspadai bisa kompetitif. Dalam gelaran pilkada lamongan semua tahu daya magis Kartika saat berpasangan dengan pak Handoyo dan berpasangan dengan pak Fadeli cukup signifikan kontribusinya. Ia punya dukungan strong voters Fatayat Muslimat dan NU moderat yang signifikan. Jika bisa memanfaatkan sentimen dukungan struktural NU maka pasangan ini juga punya peluang yang sama besar untuk mengaet pemilih NU kultural yang mayoritas di Lamongan. Apalagi dengan jabatan sebagai Wakil Bupati Kartika juga punya akses langsung dengan pemilih potensial di Lamongan.
Pasangan Handoyo. Paslon yang tak pernah habis energi untuk ikut kontes pilkada Lamongan. Punya pengalaman panjang ikut kontestasi pilkada Lamongan. Dengan strategi senyap saya pikir kontes yang ketiga kalinya, beliau ini akan habis habisan. Hal itu juga yg membuat paslon ini tak bisa dipandang remeh. Jika jalan senyap itu bisa dikonversi kedalam voters yg riil tentu bisa mengejutkan. Apalagi pak Handoyo juga popularitasnya cukup mentereng di Lamongan jika bisa memanfaatkan sentimen perubahan dan menghadirkan hal unik sbg pembeda, saya pikir patut juga diperhitungkan
Menurut saya ketiga paslon ini potensial menghadirkan daya kejut untuk pilkada kali ini. Faktor lemah di wakil wakil mereka menurut saya justru akan kian membuat kompetisi berjalan sengit. Siapa yg punya peluang menang? Tinggal di hitung surplus sutplus tambahan tadi paslon mana yg lebij banyak saya pikir itu yg akan punya peluang menang lebih besar karena pilkada kali ini tdk biasa dan berlangsung dalam situasi pandemi covid-19 yang tidak mudah bagi semua kontestan tak lagi bisa leluasa sbgmana saat situasi normal.
Ya mari kita simak saja pergerakan mereka dalam 3 bulan ke depan siapa yang energinya paling kuat dan bisa massif turba menyapa langsung pemilih Lamongan yang juga terus berubah.
• Peneliti Senior SSC ( Surabaya Survey Center)
Dekan Fisip UTM
Dosen Komunikasi Politik