Banyak Silpa APBD itu Bukti Ketidakmampuan Anna Mu’awanah Pimpin Bojonegoro

0
9073
Edy Susilo

 

SuryaNews Bojonegoro Ketua Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) Edy Susilo SSos menunjukkan sikap geram terkait banyaknya Silpa APBD Bojonegoro yang mencapai Rp. 3,67 Triliun TA 2023. Artinya Pemkab. Bojonegoro tidak memiliki program yang jelas dalam menjalankan pemerintahan dan hampir tidak mengurusi masyarakat nya.

“Kalau silpanya mencapai Rp 3,67 Triliun dari APBD Rp. 8 Triliun, itu hampir 50 persen anggaran yang terserap. Berarti bupatinya gak punya program, gak punya inisiatif, gak ngurusi rakyatnya,” kata Ketua FKMB Edy Susilo kepada media (28/10).

Menurutnya Edy, realisasi anggaran 50 persen itu hanya berkutat pada belanja rutin dan program normatif pemerintahan. “Selama ini bupati cuma asyik ke infrastruktur, sekarang sudah mentok terbangun semua. Bingung gak punya program, duit mangkrak jadinya,” ujarnya.

Besaran Silpa yang mencapai Rp.3,67 Triliun, yang jika diakumulasikan ke besaran APBD Bojonegoro TA 2023 Rp. 8 Triliun maka hampir mencapai 50 persen itu sudah dapat diprediksi sebelumnya. Di mana serapan anggaran sampai awal September 2023 baru mencapai 41 persen.

“Silpa APBD Bojonegoro terjadi setiap tahun, tapi tidak pernah mencapai hampir 50 persen dari anggaran yang ada. Artinya itu menunjukkan ketidakmampuan Anna Mu’awanah memimpin Bojonegoro selama ini.” tegas Edy.

Untuk itu, Edy menekankan kepada semua elemen dan stroke holder di Bojonegoro agar tidak lagi mendukung Anna Mu’awanah baik untuk legislatif sebagai calon DPR RI maupun untuk Bupati Bojonegoro pada periode ke depannya. “Saatnya Bojonegoro dipimpin oleh orang yang visioner dan revolusioner. Bojonegoro punya anggaran besar bisa melakukan banyak gebrakan kemajuan kalau dipimpin oleh orang yang mampu,” jelasnya.

Dari APBD Rp 8 triliun TA 2023 itu, untuk alokasi anggaran pendidikan saja minimal 20 persen sudah mencapai Rp. 1,6 triliun. Belum lagi untuk alokasi bidang kesehatan yang prosentase nya sekitar 11 persen, dan bidang-bidang lainnya.

“Kita harap semua elemen masyarakat menyadari ini, merapatkan barisan dan membuat gerakan kesadaran bagi seluruh masyarakat Bojonegoro, bagaimana memilih pemimpin yang benar dan tepat ke depannya,” tambah Edy.

Sejauh ini, FKMB dan beberapa elemen terus mencoba mendekati dan mendorong munculnya tokoh-tokoh masyarkat Bojonegoro yang bersedia membangun Bojonegoro, untuk maju calon Bupati periode 2024-2029. Bojonegoro punya banyak potensi dikembangkan, jika dipimpin oleh orang yang visioner dan revolusioner, Bojonegoro akan menjadi satu kota yang maju dan spektakuler. “Boleh basic masyarakatnya pertanian, tapi semua aspek kehidupan modern dan menggunakan tekhnologi modern,” tutupnya.***