Bengawan Solo Tercemar,  Air PDAM  Tirta Dharma Lamongan Berwarna Coklat

0
836
Air PDAM di bak kamar mandi salah satu warga Bedahan Babat

Lamongan, SURYANEWS.CO.ID – Sungai Bengawan Solo tercemar hebat. Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Dharma Lamongan Jawa Timur yang mengambil air sungai itu sebagai bahan baku akhirnya menjual air ke pelanggannya air yang berwarna coklat.

Aliran air di sungai terpanjang di Pulau Jawa itu berwarna merah gelap atau coklat akibat tercemar limbah. Akibatnya, PDAM Tirta Dharma yang pengambilan air baku dari Bengawan Solo merasa kesulitan untuk mengolah air dikarenakan bahan yang mencemari sungai ditengarai adalah sejenis bahan pewarna tekstil., ujar Direktur PDAM Tirta Dharma Lamongan,  M Ali Mahfudi , Senin 24 Agustus 2020.

Ali menyebut, permasalahan tersebut tidak hanya dirasakan pelanggannya di Kabupaten Lamongan saja.  Akan tetapi juga PDAM yang bahan bakunya mengambil dari sungai Bengawan solo seperti Daerah Blora, dan Bojonegoro.  Bahkan PT. Petro Kimia Gresik yang mengambil air dari Bengawan solo melalui instalasinya di Babat juga merasakannya.   Dia tak bisa memastikan sampai kapan pasokan air akan kembali normal.

Menurut dia, PDAM tetap mengolah  mengolah air dari Bengawan Solo demi mencukupi kebutuhan air pelanggan,. Walaupun air bahan baku berwarna coklat tetapi sudah melewati proses pengendapan dan proses kimia juga menambah dossing,.cuma masalah warna di mengaku kesulitan ,” ujar Ali.

Menurut dia, cemaran limbah di aliran Sungai Bengawan Solo telah terjadi sejak beberapa bulan lalu. Namun, kabar ini baru menguap ke permukaan pada beberapa hari ini “Sejak mulai musim kemarau, konsentrasi limbah terlihat karena debit air kecil,” kata Ali

Dia tidak mengetahui limbah apa yang mengaliri Bengawan Solo. “Di hulu banyak industri, kita tidak tahu,” ucap dia.

Lewat  akun Twitter Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo redaksi mencoba mengirim DM,. Dan di balas oleh Pelaksana Tugas Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi Jawa Tengah Ammy Rita mengatakan, pemerintah telah menerjunkan tim ke lapangan sejak ada laporan pencemaran Bengawan Solo.

Berdasarkan hasil pemeriksaan itu, Bengawan Solo tercemar limbah dari industri alkohol, batik, dan peternakan babi. “Dari sampel air sungai yang diambil, memang ditemukan pencemaran cukup signifikan,”  dalam balasan pesannya.

Selain limbah industri kecil yang berada di bantaran Bengawan Solo, limbah juga diduga berasal di industri berskala besar. Ammy mengatakan, pemerintah sedang meminta klarifikasi dari perusahaan terkait tentang temuan tersebut.

Berdasarkan data di lapangan, Ammy menyebut, terdapat sejumlah industri yang berada tepi Bengawan Solo, antara lain 142 industri kecil alkohol, 37 industri tahu, puluhan industri batik, serta peternakan. (Fattah/Red)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini