SuryaNews -Ketua BPKPPD Kepri Edy Susilo SSos menyatakan pihaknya akan melakukan aksi demo bersama dengan elemen masyarakat lainnya. Menurutnya koordinasi antar lembaga dan personal sedang digalang.
“Iya kami lagi koordinasi dengan LSM lainnya untuk melakukan aksi di Polda, agar manuver pengusaha penguasa lahan di Rempang diinvestigasi, diselidiki dugaan keterlibatan dalam penolakan investasi di sana,” kata Ketua BPKPPD Kepri Edy Susilo SSos kepada media (31/8)
Menurut Edy, masyarakat tempatan di Rempang dijamin diberikan solusi terbaik oleh Kepala BP Batam, termasuk memperjuangkan ke pemerintah pusat untuk tidak direlokasi. “Apapun hasilnya dari pemerintah pusat mudah-mudahan yang terbaik dan sesuai perjuangan teman-teman masyarakat tempatan di Rempang-Galang,” ujarnya.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, yang menjadi persoalan adalah penguasaan lahan oleh belasan pengusaha dari puluhan hingga ratusan hektar, harus ditindak tegas. “Jangan ada yang mencoba menghambat investasi di sana, demi kemajuan pembangunan Batam. Multiplayer effeck positif dari keberadaan investasi itu juga bakal besar bagi kebangkitan ekonomi dan kemakmuran masyarakat.untuk itu menuntut agar Bapak Kapolda Kepri Bertindak tegas terhadap para cukong lahan Rempang yang Sudah kuasai lahan negara secara Ilegal” ujarnya.
Edy menegaskan aksi rencananya akan digelar pekan depan hari Rabu atau Kamis di bulan September. “Kami sedang mematangkan persiapan nya, nanti kalau pemberitahuan sudah masuk ke Polres dan Polda pasti kami kabari lagi,” tegasnya.
Ditempat terpisah, Ketua LSM Kodat86 Cak Ta’in Komari SS membenarkan sedang berkoordinasi dengan Ketua BPKPPD Kepri untuk melakukan aksi. Selain itu, komunikasi juga dilakukan dengan Ketua LSM Garasi (Gerakan Anti Korupsi) Ustadz Basir Daeng Masabbih.
“Kalau untuk investasi kita dukung penuh sehingga jangan ada manuver yang mengganggu itu, khusus untuk masyarakat tempatan kami harap dapat solusi sesuai dengan perjuangan mereka,” kata Mantan Dosen Unrika Batam itu.
“Batam ini sudah cukup stagnan soal investasi, jadi minat investor untuk mengelola kawasan Rempang-Galang perlu diapresiasi. Semoga semua sesuai dengan harapan dan ekspektasi kita semua. Semoga itu bisa menjadi pemacu kebangkitan ekonomi Batam. Ini tidak ada kaitan dengan politik dan soal like and dislike terhadap personal seseorang. Semoga saya bisa berperan di dalam aksi tersebut,” timpal Ustadz Basir.
“Kalau ada yang tidak benar dan semua ini hanya kamuflase soal investasi ini, kami juga yang akan mengkritiknya,” tambah Cak Ta’in.***