Curhat Penarik Becak Saat Pusat Grosir Surabaya Ditutup Gegara Corona

0
501

Surabaya, suryanews.co.id – Pusat Grosir Surabaya (PGS) sempat ditutup selama 2 minggu. Banyak pihak terdampak akan penutupan pusat grosir tersebut. Salah satunya adalah tukang becak yang tergabung dalam Paguyuban Becak PGS.

Salah satu tukang becak tersebut yakni Marzu’i. Pria yang sudah menarik becak di PGS sejak tahun 2009 tersebut mengaku selama satu minggu terakhir tidak mendapat penumpang dampak dari PGS tutup.

“Sudah seminggu gak dapat penumpang blas (sama sekali). Ya karena PGS tutup ini, ini saja berangkat terus di sini dari jam 8 pagi gak ada sama sekali,” kata Marzu’i di depan PGS, Sabtu (18/4/2020).

Pria berusia 60 tahun tersebut mengatakan bila PGS buka normal dirinya bisa mendapat penghasilan Rp 60-75 ribu dalam sehari. Kini dirinya tidak bisa mendapat penghasilan tersebut setelah PGS tutup karena COVID-19.

“Ya seminggu awal tutup masih ada dapat Rp 20 ribu sehari. Setelah itu kosong seminggu gak dapat penumpang,” keluhnya.

Karena tidak dapat penumpang, lanjut Marzu’i, dirinya terkadang mengharap bantuan dari masyarakat sekitar. Apalagi sampai saat ini, bantuan dari pemerintah kepada pekerja terdampak belum sama sekali ia dapatkan.

“Gak ada bantuan pemerintah, padahal jelas kita terdampak. Janji-janji saja, kita yang ngasih cuma masyarakat yang peduli mulai masker, terus cairan alkohol itu, sama obat vitamin. Kadang ada yang kasih makan juga,” ungkapnya.

Ia berharap pemerintah tidak pilih kasih dalam memberi bantuan. Menurutnya seluruh pekerja harian saat ini terdampak.

“Jangan cuma pekerja tertentu yang dikasih bantuan, harusnya pemimpin adil sama rata semua diberi,” pungkas Marzu’i.

Tukang becak lainnya, Basuni (62) juga mengaku kesulitan mencari penumpang saat PGS tutup. Apalagi saat ini, banyak masyarakat tidak keluar rumah.

“Ya karena COVID-19 susah cari penumpang. PGS tutup juga, makin susah keadaan,” katanya.

Basuni mengaku dirinya melihat di televisi ada bantuan dari pemerintah kepada pekerja jalanan terdampak. Sayangnya, hingga hari ini dia belum diberikan bantuan.

“Saya di warung lihat ada bantuan beras, mi goreng. Tapi kita setiap hari di pinggir jalan di depan PGS gak pernah dapat bantuan itu. Syukurlah ada masyarakat yang peduli kadang kasih makan kita,” terangnya.

Mulai besok PGS akan dibuka kembali. Marzu’i serta Basuni dan penarik becak lain tentu berharap rezekinya kembali datang seperti sedia kala. Semoga (Det/Red)