Target kita, tentu mesti realistik. “Mengalahkan team Singapura dan Thailand. Dengan demikian, kita bisa berdiri pada posisi ke-6 ( dari 8 peserta) event Single Women’s Cup- Asia, di Oman”, begit ujar Darma Raj, pelatih kepala team hockey.
Darma Raj, adalah mantan pelatih Malaysia, dari 2009 hingga 2019. Sebelas tahun menangani, dengan berbagai raihan prestasi, yang bisa diraih team asuhannya. Semisal, pada 2012, mengantarkan team putra (dibawah usia 21 tahun), sebagai juara Asia. Dan, prestasi-prestasi lainnya.
Bagaimana persiapan menghadapi berbagai event nasional dan intersional, serta strategi membangun team hockey yang kuat, berikut ini, wawancara jurnalis kami, di Jakarta:
Jurnalis (J): “Selamat bergabung di team nasional hockey pak?”
Darma Raj: “Terima kasih banyak, atas kepercayaan ini”.
J :”Bagaimana Pak, mempersiapkan team putri kita, pada event di Oman ini?”
DR :” Tentu, dengan waktu relatif singkat ini, kita mesti realistik dalam menentukan target”.
J: “Jadi targetnya?”
DR: “Kita mesti berusaha mengalahkan team Singapura dan Thailand. Sehingga, kita bisa ambil posisi dinomor 6, pada kejuaran di Oman ini”.
J: “Sebenarnya, peringkat team putri kita diposisi berapa, pada rangking dunia?”
DR: “Rangking 36. Thailand 28, Malaysia 20, dan Singapura 30.”
J: “Kenapa targetnya seperti itu?”
DR : “Begitulah realistiknya. Tentu kita tak bicara puas atau tidak. Tapi sementara ini, semua ini sebagai cara yang otomatis, bisa berlomba pada Asian Games. Tanpa perlu kualifikasi lagi”.
J: “Berapa banyak pemain (putri) yang akan bapak bawa ke Oman?”
DR : “Dari 25 pemain yang ada sekarang dipelatnas ini, akan dibawa 20 Orang”.
J: “Bagaimana Pak, mekanisme perekruitan mereka?”
DR: “Mereka yang berlaga di PON, Papua, kemarin dulu itu. Ada sekitar 100 orang. Kita seleksi, tinggal separuhnya. 50 orang. Lantas, kita peras lagi, tersisa 25 orang, seperti sekarang masuk pelatnas ini”.
Darma Raj, adalah Ayah dari 3 putri. Sudah cukup lama menggeluti dunia hockey di Malaysia. Sebagai pemain, juga termasuk dunia kepelatihannya. Bahkan termasuk dalam kelompok 5 besar pelatih hockey, top dunia.
Pada usianya yang 53 tahun ini, Darma, menerima tawaran menjadi pelatih di Indonesia. Hingga 2025. Persis akan berakhir, sesuai dengan masa kepengurusan PPFHI, periode 2021-2025 ini.
Bagaimana Darma memaparkan taktik dan strateginya, dalam memajukan cabor hockey di Indonesia?
J: “Bagaimana Bapak melihat cabor hockey disini (Indonesia)?”
DR: “Yang saya tahu, mereka lebih banyak bermain pada venue indoor. Padahal, event-event dunia, lebih banyak dimainkan di outdoor”.
J: “Termasuk event di Oman ini?”
DR: “Iya”
J: “Apa karena itu, peringkat putri kita masih pada posisi 36 dunia?”
DR: “Bisa jadi begitu. Bahkan team putra, berada diatas 50 dunia”.
J: “Memang ada perbedaan yang signifikan, antara permainan indoor dan outdoor?”
DR: “Sudah barang tentu. Sangat signifikan sekali”.
J: “Bagaimana jika dibandingkan dengan negara lain. Semisal, di Malaysia, umpamanya?”
DR: “Di Malay, pembinaan bibit-bibit pemain, sudah dimulai diusia dini. Sejak usia 12 tahun ( SMP), mereka sudah diamati dan dipantau penuh. Jika berbakat dan berprestasi, mereka bisa melanjutkan disekolah (SMA) khusus hockey”.
J: “Artinya, peran negara menjadi penting?”
DR: “Sudah barang tentu. Negara memberikan support penuh dalam membina dan mengembangkan cabor hockey ini. Team putra Malay, bahkan berada di 10 besar dunia (team putri 20 dunia)”.
J: “Lantas, taktik dan strategi apa, yang hendak bapak lakukan disini?”
DR: “Sudah barang tentu, kita tidak bisa semudah membalikkan tangan. Untuk bisa naik satu peringkat dunia saja, itu biasanya butuh waktu 2-4 tahun”.
J: “Kongkritnya?”
DR: “Perlahan kita akan benahi sistem, taktik dan strategi permainan; perekruitan bibit pemain, serta perlunya kompetisi antara bibit-bibit pemain muda yang ada itu”.
J: “Selain itu?”
DR: “Kita mesthi memberikan banyak pengalaman bertanding. Baik didalam maupun luar negeri. Jika perlu, kirim ke Eropah. Karena merekalah, saat ini, yang merajai berbagai ajang kejuaran hockey dunia”.
J: “Bapak optimis?”
DR: “Saya realistis, tapi juga sekaligus optimistis. Saya akan memberikan yang terbaik buat team hockey Indonesia. Minimalnya, membangun fondasi dan dasar-dasar permainan, serta bagaimana membangun team hockey, putra-putri, yang terbaik, yang bisa saya lakukan”.
J: “Baik pak Darma. Selamat bekerja dan melatih. Semoga sukses.
DR: “Sama-sama. Terimakasih juga. Kebetulan, saya juga mesti menuju lapangan. Melatih lagi ini hehe”.
Wawancara yang dilakukan by phone ini, pun berakhir. (D. Sukowiradi)