Di RSUD Nganjuk, Bayi Lahir Perempuan Saat Meninggal Jadi laki-laki

0
622

Nganjuk, SURYANEWS.CO.ID – Kehebohan dan kegemparan terjadi di RSUD Nganjuk. Dari bayi yang lahir perempuan ketika meninggal menjadi laki-laki,. Cereita ini bermula dari pasangan suami istri Fery Sujarwo dan Arum Rosalina warga Sono Bekel, Kecamatan Tanjung Anom Nganjuk hari selasa, 28/8/20 mengantar istrinya ke RSUD Nganjuk untuk proses persalinan .

Proses persalinan berlangsung normal dan Bidan yang bertugas menyatakan lahir anak perempuan dengan berat 2.5 Kg dan Panjang 46 Cm, karena lahir bayi prematur maka si bayi langsung dibawa ke ruang inkubator agar bayi mendapatkan perawatan yang baik.

Ibu bayi perempuan Arum Rosalina hanya menginap sehari semalam karena proses kelahiran normal dan selama perawatan orang tua tidak diperbolehkan menunggui karena di khawatirkan bisa mengganggu kesehatan si bayi dan perawatan dipercayakan kepada pihak Rumah Sakit.

Fery senang anaknya lahir perempuan, dan dengan semangat dia mengurus Akte Kelahiran anaknya dengan nama Ayra Shirly Alnaira serta membuat Kartu Keluarga baru dan sudah jadi.

Setelah semua urusan surat menyurat beres, mendadak pihak Rumah Sakit mengabari Fery kalau bayi perempuannya kritis dan dinyatakan meninggal dunia pada hari sabtu (29/8/20).

Akhirnya Jenazah anaknya dibawa pulang untuk segera dimakamkan dengan layak. tetapi keanehan terlihat saat dimandikan jenis kelamin anaknya berubah jadi laki-laki.Dan sontak membuat Fery beserta semua kerabatnya bertanya- tanya kok bisa berubah?

Akhirnya Fery mendatangi Rumah Sakit tempat bayinya dilahirkan dan menanyakan perihal jenazah bayi laki-laki ini milik siapa ?
“Karena anak saya perèmpuan,” tanya Fery dengan heran.

Menurut Direktur RSUD Nganjuk, Dr.Teguh Pratono Sp.PD.Finasim melalui Humas RSUD Eko S, pihaknya juga kaget mendengar penuturan Fery dan mengirim Ambulance Jenazah untuk menuju rumah Fery di Sono Bekel untuk dilakukan tes DNA.

Arum ibu si bayi tetap bersikeras kalau anaknya perempuan bukan laki- laki dan pihak Rumah Sakit juga mengeluarkan Surat Keterangan yang menegaskan kalau anaknya Perempuan.

Walaupun pihak Rumah Sakit menjelaskan melalui Humasnya tetapi pihak keluarga tetap belum bisa menerima kenyataan ini terutama Ibu si bayi masih syok karena anaknya berubah kelamin.

Akhirnya terjadi kesepakatan dilakukan tes DNA dan jenazah bayi laki-laki tersebut dikirim ke Rumah Sakit Bayangkara Kediri pukul 22.10 Wib malam ini (29/8/) untuk dilakukan tes DNA, karena RSUD Nganjuk tidak punya alat untuk melakukan test DNA.
Arum ibu si bayi ketika di konfirmasi awak media mengatakan pihak keluarga tetap tidak terima kalau toh nanti tes DNA cocok, Arum tetap tidak terima karena sudah merasa dibohongi karena Akte Kelàhiran dan Kartu Keluarga juga sudah jadi, sambil menunjukàn Akte Kelahiran dan Kartu Keluarga yang telah selesai diuruskan.

” Saya akan meminta bantuan Pengacara mas untuk masalah ini, biar jadi jelas mana yang salah dan mana yang benar, ” ungkap Arum. (Red)

Artikel telah tayang sebelumnya di Radar Indonesia dengan judul lahir perempuan meninggal laki-laki.