JAKARTA, Surya News – Tim Disaster Victim Identification (DVI) Rumah Sakit Bhayangkara Tingkat I Raden Said Sukanto, telah mengumpulkan 111 sampel DNA dari keluarga penumpang Sriwijaya Air PK-CLC. Termasuk, menerima 72 kantong jenazah dari lokasi jatuhnya pesawat di perairan Kepulauan Seribu.
“Sampai sekarang, Tim DVI telah menerima sampel DNA sebanyak 111 sampel, kemudian juga kantong jenazah yang sekarang sudah diterima itu sebanyak 72 kantong jenazah. Kemudian tim juga menerima 11 kantong properti yang tentunya baik kantong jenazah dan properti dilakukan tindakan-tindakan sesuai dengan kegiatan-kegiatan identifikasi, verifikasi dan validasi daripada data yang dilaksanakan dengan keakuratan, ketelitian sehingga betul-betul hasil identifikasi dapat dipertanggungjawabkan,” ujar Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Rusdi Hartono, di Rumah Sakit Bhayangkara Polri Raden Said Sukanto, Kramat Jati, Jakarta Timur, Selasa (12/1/2021).
Dikatakan Rusdi, 111 sampel DNA itu berasal dari 45 keluarga penumpang, sehingga masih kurang 17. Diketahui, jumlah manifes Sriwijaya Air berjumlah 62 orang.
“Jadi satu korban bisa punya dua sampel DNA, jadi jumlahnya cukup banyak. Semakin banyak, semakin baik nanti digunakan Tim DVI untuk identifikasi terakhir. Sekarang masih bisa gunakan sidik jari maupun data-data yang lain,” ungkapnya.
Rusdi menyampaikan, pihak keluarga masih diperbolehkan memberikan DNA karena semakin banyak sampel dapat membantu tim dalam proses identifikasi. “Boleh, semakin banyak sangat membantu Tim DVI untuk mengidentifikasi korban,” katanya.
Sumber: BeritaSatu.com
(Redaksi)