SuryaNews Bojonegoro-Ketua FKMB Edy Susilo SSos mengingatkan manager Persibo Bojonegoro untuk tidak bermain-main dalam mengurus klub sepak bola Bojonegoro. Bagaimana tidak manager mendaftarkan Persibo sebagai peserta Liga3 wilayah Jawa Timur tapi tidak memiliki pemain.
“Kalau managemen tidak siap dan tidak sanggup sebaiknya mundur saja. Jangan sampai bikin malu masyarakat Bojonegoro. Keikutsertaan Persibo hanya formalitas, ” kata Ketua FKMB Edy Susilo kepada media (18/10).
Menurut Edy, masyarakat Bojonegoro menginginkan Persibo punya prestasi di pentas liga3, bisa naik kelas ke Liga2. Klub sepakbola itu kebanggaan semua masyarakat. “Tanpa ada persiapan yang matang, yakin bakal berprestasi? ” Ujar Edy bertanya.
Persibo Bojonegoro bersama Bojonegoro FC tercatat sebagai klub peserta Liga3 wilayah Jatim, bersama 53 klub lainnya. Namun hingga saat ini managemen klub belum melakukan persiapan apapun. Tidak memiliki pemain dan pelatih. Liga3 Jatim swdiakan akan dimulai pada 5 Desember 2023. Sehingga waktu sudah sangat mepet untuk persiapan.
“Kalau pengurus tidak siap mestinya kan lepaskan. Biarkan dikelola orang-orang yang memiliki interest tinggi terhadap sepak bola. Serahkan kepada yang memiliki pemahaman dan wawasan mengelola dan mengembangkan sepakbola, ” jelas Edy.
Lebih lanjut Edy menjelaskan, potensi pengembangan sepak bola Bojonegoro itu terbuka kalau dilakukan secara serius dan profesional. Mestinya Pemkab. Bojonegoro juga mendorong terjadinya pembinaan pemain lokal secara simultan dan berkelanjutan.
“Selain liga, ada banyak kompetisi dan turnamen remaja sebagai ajang pembinaan pemain. Ada porprov, liga piala suratin, piala kemenpora, dan lainnya. ” tegasnya.
Dengan besarnya APBD Bojonegoro yang besar, sangat memungkinkan menggelar kompetisi liga sendiri internal SSB atau klub di Bojonegoro. Dengan demikian, perekrutan pemain untuk Persibo maupun Bojonegoro FC akan didapatkan dengan mudah.
“Semua ini hanya butuh keseriusan saja, masalahnya managemen Persibo yang terkesan main-main. Kalau gak mau mundur sebaiknya bupati mengganti kepengurusannya. Ini soal nama baik Bojonegoro di pentas olahraga. Apa perlu boro mania turun demi lagi untuk meminta perbaikan tata kelola Persibo?” tambah Edy. ***