Lamongan, SURYANEWS.CO.ID – Noer Fatta salah seorang dari Tata Wisata Manajemen lini usaha Suka Travel mengungkapkan, sektor pariwisata sudah sangat terdampak sejak adanya pandemi, apalagi jika ditambah dengan adanya pembatasan perjalanan.
“Sebelum adanya pembatasan perjalanan sudah sangat terdampak. Pariwisata adalah sektor yang paling terdampak adanya Covid-19 yang sudah lebih dari setahun ini. Dengan adanya pembatasan makin terdampak,” katanya pada awak media , Kamis (29/4/2021).
Ia menambahkan, omset pariwisata mengalami penurunan drastis hingga mencapai 100 persen, yang artinya penghasilannya nol rupiah atau tidak ada penghasilan. Terutama bagi pengusaha wisata outbond dan destinasi wisata.
Akibatnya, banyak sebagian besar dari pelaku pariwisata beralih profesi seperti menjadi pedagang dan terjun di dunia kuliner.
Meski begitu, ia masih terus menjaga semangat rekan seprofesinya agar tetap berkarya di sektor pariwisata. Salah satunya dengan berusaha memposting di media sosial termasuk kenangan-kenangan pelaku pariwisata.
Ia mengungkapkan bahwa sektor pariwisata menjadi sumber penghidupan banyak orang. Mulai dari sopir, pemilik armada angkutan, pengusaha kuliner sampai karyawan tempat wisata.
Sektor pariwisata juga bervariasi, tidak hanya transportasi, ada pula hotel, kuliner serta destinasi wisata. Di Jawa Timur khususnya di kabupaten Lamongan pariwsata yang besar ada pada WBL dengan daerah pantura karena mendatangkan pemasukan yang besar dan melibatkan SDM yang banyak. Sedangkan di Lamongan Selatan mulai menggeliat.
Fatta juga mengungkapkan, pihaknya telah melakukan inovasi pada Maret lalu dengan mencoba melakukan travel wisata Lamongan selatan dengan wisata out bond di GPark Gondanglor Sugio, lanjut di kolam renang Oro Oro Ombo di Mantup, masjid Namira dan berakhir di alun alun kota Lamongan.
“Alhamdulillah Suka Travel berjalan dengan lancar, setelah ini, semoga bisa terus berjalan,” ujarnya.
Ia berharap pemerintah bisa membuat kebijakan-kebijakan komprehensif yang memperhatikan nasib pelaku pariwisata. Ia juga berharap setelah lebaran ada kabar bagus terkait sektor pariwisata. Lebih lagi pihaknya sudah menyiapkan pariwisata sehat dan berkualitas.
“Ke depannya, akan ada pariwisata yang sehat dan berkualitas. Kita selaku pelaku pariwisata harus beradaptasi dengan era baru dengan mematuhi protokol kesehatan yang sudah diumumkan jauh-jauh hari. Kami optimis kedepan ada ekosistem pariwisata berkualitas,” tutupnya.(Adv/Red)