Kantor La Mania Dipakai Pesta Miras, Tiga Nyawa Melayang
Lamongan , suryanews.co.id – Kejadian tragis harus dialami tiga warga kabupaten Lamongan, Nyawa mereka melayang setelah menenggak minuman keras (miras) oplosan di Sekretariat LA Mania.
Peristiwa tersebut dibenarkan oleh Sujianto, salah satu warga yang tinggal tak jauh dari lokasi pesta miras yang mengakibatkan 3 nyawa melayang tersebut.
” Tadi banyak polisi yang datang, kemudian memasang garis polisi,” Kata Sujianto, Jumat (17/4/2020).
Sujianto menambahkan, petugas juga membawa sejumlah botol miras jenis arak, bir dan minuman berenergi yang diduga dioplos menjadi satu.” Semuanya dibawa polisi dimasukkan 4 plastik besar,” katanya.
Ketiga orang yang tewas akibat miras oplosan tersebut diantaranya berinisial NP, AS dan Ll. NP dan AS berjenis kelamin laki-laki,sementara LI seorang perempuan.
Sebelum meregang nyawa, 3 orang yang menjadi korban miras oplosan tersebut sempat dilarikan ke Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr. Soegiri Lamongan.
Menurut keterangan dari Humas RSUD dr. Soegiri Lamongan, Budi Wignyo, sebenarnya ada 5 orang yang dilarikan ke RSUD dr. Soegiri Lamongan.” Dari 5 orang yang pesta miras tersebut, 3 meninggal dan 2 kritis. Saat ini masih dalam perawatan di RSUD dr. Soegiri Lamongan,” ucapnya.
Kedua korban yang dalam kondisi kritis tersebut adalah AA dan DN. Keduanya menjalani perawatan intensif di lnstalasi Gawat Darurat (lGD).
Sementara itu, Kapolres Lamongan, AKBP Harun , memastikan bahwa tiga orang korban meninggal akibat pesta miras oplosan. Pihaknya juga sudah melakukan olah TKP di tempat Kantor Sekretariat LA Mania yang digunakan para korban sebagai lokasi menenggak miras.”Setelah kita lihat, kita cek memang minuman oplosan, bukan minuman luar negeri atau apa,” kata Harun.
Saat ini pihaknya juga masih mengembangkan kasus tersebut, termasuk menelusuri dari mana miras tersebut didapatkan. Miras oplosan itu diracik sendiri oleh mereka , Kemudian ada tambahan beberapa zat. Dan ini masih diselidiki, kombinasinya apa saja. Anggota juga sudah mengecek dan sudah mengamankan beberapa sampel sisa miras dilokasi,” tuturnya.
Selain mengamankan barang bukti sisa miras oplosan, polisi juga telah memintai keterangan terhadap dua orang saksi.
Lebih lanjut Harun mengatakan, pihaknya juga mendapatkan informasi bahwa pesta miras tersebut digelar sejak Rabu (15/4/2020) malam.
“Tapi informasi meninggalnya baru tadi,” kata Harun.
Harun pun berharap kejadian tersebut membuat masyarakat Lamongan untuk menjauhi semua jenis miras, termasuk miras oplosan. “Apalagi mendekati puasa Ramadan, seharusnya lebih mendekatkan diri pada Allah, bukan malah sebaliknya,” ucapnya (Noer)
