Lamongan, suryanews.co.id – Salah satu ciri kota yang berkembang dan ekonominya maju adalah adanya PKL atau Pedagang Kaki Lima. Demikian halnya yang terjadi di Kota Babat Kabupaten Lamongan atau tepatnya di Kelurahan Babat. Ketika matahari beranjak ke peraduan puluhan PKL mulai menggelar dagangan mereka di sekitar pendopo kelurahan Babat. Beraneka jenis makanan dan gorengan mereka jajakan kepada siapa saja yang lewat di sekitar pendopo kelurahan, seperti yang terlihat oleh suryanews di hari Selasa (2/6/2020)
Tapi beberapa hari ini wajah-wajah mereka terlihat muram seperti menyimpan perasaan was was khawatir atau cemas akan berita yang mereka dengar tentang penggusuran PKL di sekitar pendopo kelurahan Babat. Salah satu PKL yang ditemui suryanews, Fendi mengungkapkan bahwa dia khawatir kalau digusur, terus dia mau jualan dimana ?. “yang kerja sekarang saja susah banyak PHK musim epidemi Covid19 seperti ini” Ujar Fendi yang menggelar permainan anak odong-odong.
Perasaan yang sama juga diungkapkan oleh Adi penjual Fried Chicken, Oni penjual sostel serta Adi yang jual gorengan. Masih menurut keterangan mereka semua, kami semua rajin bayar iuran sebesar Rp. 100ribu tiap bulan dan tidak pernah telat, kami juga selalu menjaga kebersihan, lagi pula kami juga berjualan malam hari atau tidak menganggu aktifitas kantor yang sudah tutup ujar mereka bersahutan . Harapan mereka biarlah kami tetap berjualan untuk menafkahi keluarga kami, harap mereka. ketika ditemui suryanews (2/6/2020).
Sementara ditempat terpisah Pj Lurah Babat Nurul Yaqin saat dikonfirmasikan mengatakan, “ Hal itu akan dimusyawarahkan dengan perangkat dan tokoh masyarakat Babat, Karena untuk daerah Babat hal sekecil apapun harus tetap dimusyawarahkan” Ujar Nurul Yaqin yang merangkap juga sebagai Kasipem Kecamatan Babat, mengakhiri pembicaraan. (Fattah/Red)