Bojonegoro, SURYANEWS.CO.ID – Ketua Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) Edy Susilo menduga ada monopoli Proyek APBD Kabupaten Bojonegoro Tahun Anggaran 2020 oleh beberapa pengusaha saja, namun menggunakan banyak bendera perusahaan.
” kita melihat ini ada permainan kelas wahid, di mana proyek-proyek di Bojonegoro tahun 2020 hanya dikuasai oleh beberapa orang saja,FKMB sudah mengumpulkan banyak Bukti ,Dan segera menggelar aksi Demo dalam waktu dekat ,kata Edy Susilo.
Edy menjelaskan, lelang yang dilakukan melalui LPSE Bojonegoro itu hanya formalitas tapi pemenang tender diduga sudah diatur sedemikian rupa. ” Kita akan inventarisir lebih detail, baru kita tindaklanjuti dengan laporan ke lembaga terkait, ” ujarnya.
Lebih lanjut Edi menjelaskan, pihaknya akan meminta semua proses lelang itu dibatalkan kalau menemukan adanya indikasi pemenangnya sudah diatur terlebih dahulu.
” kita akan koordinasikan dengan LKPP untuk menyelidiki dugaan tender LPSE yang diduga syarat permainan ini. Kita sedang menyusun kajiannya.” Jelas Edy.
Beberapa proyek anggaran tahun 2018 atau 2019 juga diindikasikan bermasalah, bahkan ada yang terbengkalai namun anehnya kontraktor dapat memenangkan tender proyek lainnya dengan menggunakan bendera perusahaan berbeda.
FKMB menyesalkan sikap penegak hukum yang terkesan mengabaikan dugaan penyimpangan realisasi penggunaan anggaran APBD maupun APBN di Bojonegoro.
” Bojonegoro punya anggaran yang cukup besar 5 hingga 7 triliun setiap tahun, tapi sayang pengelolaan tidak ada prioritas benar-benar berbuat untuk masyarakat. Infrastruktur dilakukan asal jadi dan pemberdayaan masyarakat hanya janji. ” papar Edy.
Edy menambahkan pihaknya tidak bisa diam melihat ketidakperpihakan pemimpin daerah pada masyarakatnya. ” kita minta pemerintah secara transparan dan terbuka, sehingga masyarkat juga bisa melihat dan mengontrol kerja bupati dan.jajarannya.” tambahnya. (Red)