SuryaNewsJakarta-Ketua Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki) Edy Susilo SSos mengingatkan Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin agar mewaspadai kemungkinan adanya manuver politik pihak luar PKB. Cak Imin beberapa kali digoyang jabatannya sebagai Ketum PKB, menjelang pilpres dan menjelang pilkada. Apalagi Cak Imin dan PKB mempelopori terbentuknya Pansus Kuota Haji di DPR RI.
“Jelang Muktamar PKB di Bali, Cak Imin perlu mewaspadai adanya manuver politik pihak luar PKB. Selama ini mereka sudah mencoba menggoyang posisi Ketum, jangan sampai lengah lah,” kata Edy kepada media Selasa (13/8).
Menurut Edy, meski ketangguhan Cak Imin menghadapi goyangan internal maupun eksternal PKB termasuk kuat Fenomen politik belakangan perlu diwaspadai. Bagaimana Cak Imin dan PKB coba dibenturkan dengan PBNU dan dikaitkan dengan kasus-kasus yang tidak substansial. “Intinya ya tetap harus waspada, perlu hati-hati terhadap setiap orang, pengkhianatan selalu dilakukan oleh orang paling dekat dan dipercaya,” ujarnya.
Mundurnya Ketum Golkar Erlangga Hartarto secara mendadak Sabtu malam (10/8) masih menjadi misteri. Siapapun bisa mendapatkan tekanan hebat dalam situasi penuh kepentingan ke depan. Harusnya kalau alasan demi keutuhan partai, Erlangga tidak mundur, artinya masalahnya internal dan itu pasti bisa diselesaikan dengan baik. Partai Golkar adalah partai yang paling demokratis selama ini. Memiliki sistem dan mekanisme yang jelas dan tegas.
“Mundurnya ketum Golkar bisa merembet, karena asumsi yang ada, itu karena tekanan hebat dari pihak tertentu. Posisi itu bisa terjadi pada siapa saja, termasuk posisi Cak Imin di PKB. Jadi sebagai simpatisan dari Jawa Timur, kami mengingatkan hal itu,” tegas Edy.
Lebih lanjut Edy berpesan, agar Cak Imin dan PKB lebih fokus mendorong kinerja Pansus Kuota Haji di DPR RI. Itu juga menjawab teka-teki serangan balik kepada Cak Imin yang bertubi-tubi, bukan eksternal tapi dari internal. Masalah kuota haji merupakan masalah umat yang dihadapi setiap tahunnya. Membongkar masalah haji akan memberikan cahaya pencerahan kepada jutaan umat muslim, yang saat ini dalam daftar antrian melaksanakan ibadah haji.
“Akar masalah yang muncul sepertinya dari pansus kuota haji di DPR RI itu. Jadi kalau selama ini baru serangan internal, bukan tidak mungkin bakal muncul serangan eksternal. Kalau terbuka enak antisipasi, tapi gerakan diam-diam itu yang bahaya, apalagi digunakan orang dalam,” jelasnya.
Ditambahkan Edy, momentum Muktamar yang mengagendakan dua pokok bahasan, yakni pilihan Ketum PKB dan arah politik ke depan koalisi pemerintahan atau oposisi, jangan sampai memberikan ruang pada pihak luar melakukan manuver. Namun sebagai tokoh pergerakan, Edy percaya Cak Imin bakal bisa mengatasi serangan semua itu.
“Sebagai aktivis dari muda, kami yakin Cak Imin bisa atasi itu. Tapi sebagai manusia, diingatkan jauh lebih baik. Sedia payung sebelum hujan lah,” tambah Edy.***