Kodat86 Minta Wakil Bupati Karimun Mundur, Anak Jadi Bandar Sabu

0
570
Polres Karimun saat pres conference penangkapan Sabu yang melibatkan Anak wabup Karimun

 

SuryaNews Karimun -Ketua LSM Kodat86 Cak Ta’in Komari SS minta wakil bupati Karimun Mundur dari jabatannya, karena dianggap gagal mendidik anak. Menjadi bandar sabu yang bakal merusak masa depan anak-anak di Karimun.

“Tanggung jawab moralnya, wakil bupati harusnya mundur dari jabatannya. Kalau didik anaknya saja tidak mampu, bagaimana mau memimpin Karimun ke depannya” kata Cak Ta’in kepada media (8/8).

Menurut Cak Ta’in, keterlibatan anak wakil bupati Karimun dalam bisnis narkoba lintas negara itu sebagai suatu kejahatan yang terlalu berat. “Ini jadi bandar loh, bulan sekedar pemakai, yang mungkin karena salah pergaulan atau bagaimana” ujarnya.

Mantan Dosen Unrika Batam itu juga merasa heran kenapa media lokal tidak banyak yang memberitakan penangkapan anak wakil bupati dalam kaitannya masuknya sabu 2 kg dari Malaysia. Mestinya berita itu di-blow up besar-besaran karena menyangkut masa depan anak-anak di Karimun dan anak bangsa.

“Kita semua harus memerangi narkoba secara total. ini tidak boleh ditoleransi.” tegas Cak Ta’in.

Lebih lanjut Cak Ta’in menegaskan agar aparat Polres Karimun membuka informasi perkembangan kasusnya kepada publik secara berkala. “Jangan ada kesan ditutup-tutupi. Prosesnya harus transparan.” pinta Cak Ta’in.

Cak Ta’in mengapresiasi kinerja Polres Karimun yang sigap menindaklanjuti laporan masyarakat.

Keempat orang ditangkap dan jadi tersangka berinisial FA, PN, DA dan MR ditangkap dalam salah satu hotel di Karimun pada Kamis (3/8/2023).

Seorang di antara pelaku berinisial DA adalah anak wakil bupati Karimun – Anwar Hasyim. Hal ini ditegaskan Kapolres Karimun AKBP Ryky W. Muharam.

Penangkapan di sebuah hotel itu ditemukan barang bukti berupa sabu seberat 2 kilogram bersama orangnya. Dari situ berkembang dan ditangkap DA dan MR yang berada di luar hotel. Sabu dua paket besar tersebut dibungkus dengan plastik teh China merk Guanyinwang berwarna hijau dengan berat kotor 1.900 gram. Ternyata mereka masih menyimpan sabu di kontrakan berupa paket kecil seberat 40.1 gram.

“Ini persoalan tanggung jawab moral dan etika. Semestinya wakil bupati Karimun itu mundur karena anaknya diduga terlibat dalam pengrusakan anak bangsa dan masuk jaringan internasional. Kita harap prosesnya tuntas dan jaringannya dibongkar semua,” tambah Cak Ta’in. ***