SuryaNewsJakarta-Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki) mengapresiasi kinerja Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Karyoto yang turun langsung terkait pengungkapan kasus kematian 7 pemuda di Kali Bekasi Minggu 22/9 kemarin. Itu menunjukkan Kapolda memiliki perhatian serius terhadap kasus yang menyangkut kepentingan publik.
“Kita apresiasi kinerja Pak Karyoto yang terjun langsung untuk mengungkap kasus kematian 7 pemuda tersebut. Pola kerja seperti ini harus kita dukung untuk kepemimpinan selanjutnya,” kata Ketua Lemtaki Edy Susilo SSos kepada media Senin (23/9).
Menurut Edy, Irjen Karyoto ingin bertindak sentral mungkin karena ada potensi pelanggaran yang dilakukan anggotanya di lapangan. Namun jika alasan ketujuh pemuda terjun ke kali lantaran takut terhadap patroli polisi tentu ada sesuatu yang sedang dilakukan atau disembunyikan para pemuda tersebut, tapi ada potensi kesalahan juga bisa dilakukan oleh tim patroli.
“Bisa jadi ada penindakan yang non prosedur atau apa. Kita sebaiknya menunggu hasil pemeriksaan lebih lanjut. Dengan turunnya pak Karyoto artinya ada keseriusan mengungkap kasus itu seadil mungkin,” jelasnya.
Menurut Edy, daerah-daerah pinggiran memang rawan adanya tindak tawuran antar kelompok yang dipicu hal-hal sepeleh. Kegiatan patroli polisi tentu sebagai prosedural yang tepat sebagai langkah antisipatif. “Kan tidak mungkin nunggu ada laporan baru turun ke lapangan, jadi perlu bersikap pro aktif juga,” urainya.
Nekadnya 7 pemuda terjun ke kali tanpa mengenali kondisi, lanjut Edy, tentu menjadi pertanyaan tersendiri. Apakah ada sesuatu yang disembunyikan sehingga mereka sedemikian takutnya atau ada tindakan aparat yang salah. 7 pemuda ditemukan meninggal dunia setelah hampir 24 terendam dalam air yang cukup dingin itu. Diduga nekadnya para pemuda terjun ke kali akibat ketakutan berlebih ketika bertemu dengan patroli polisi.
“Turunnya langsung Kapolda Metro ke TKP tentu ingin melakukan analisa tersendiri, sehingga langkah yang diambil selanjutkan tidak salah. Meski masih terlalu dini untuk mengambil sebuah kesimpulan atas kejadian tersebut,” terangnya.
Jakarta belakangan memang muncul kerawanan terjadi tawuran antar kelompok yang bisa mengganggu keamanan, bahkan tidak jarang membawa korban nyawa. Kerawanan lainnya yang perlu diatensi aparat Polda yakni adanya begal yang sering mengincar korbannya di daerah yang sedikit sepi. “Saya pikir, mereka sudah memetakan daerah rawan tersebut,” pungkasnya.”””