SuryaNews Jakarta-Lembaga Transparansi Anggaran dan Anti Korupsi Indonesia (Lemtaki) menyerukan kepada Pimpinan KPK agar tidak membuat drama, membangun opini dan menyebar isu terkait Kasus Firli yang Ditangani Polda Metro Jaya. “Pimpinan KPK seolah terus bermanuver terkait jabatan Karyoto sebagai Deputy Penindakan KPK seolah-olah ada masalah,” kata Ketua Lemtaki Edy Susilo kepada media.
Menurut Edy, seharusnya KPK tetap fokus dalam menuntaskan kasus-kasus korupsi yang sedang ditangani dan laporan yang sudah masuk. Manuver pimpinan KPK pasca penetapan Ketua KPK Firli sebagai tersangka dugaan pemerasan terhadap Mantan Menteri Pertanian Sahrul Yasin Limpo justru memperlihatkan tidak profesional mereka.
Publik bisa berpikir dan berasumsi lain dengan gerakan pimpinan KPK terkait kasus-kasus di KPK dengan menghubungkan saat Karyoto menjabat Deputy Penindakan KPK. “Publik justru semakin tidak percaya pada lembaga anti rasua tersebut, karena bukan fokus kerja tapi mencari-cari apa saja untuk bisa menyalahkan Kapolda Metro Jaya, Irjend. Pol. Karyoto,” ujar Edy.
Lebih lanjut Edy menekankan gerakan pimpinan KPK yang berulang-ulang mulai kasus pengadaan sapi yang baru laporan di Dumas KPK tahun 2021, baru sibuk kemudian. Ungkapan adanya disposisi Ketua KPK Firli Bahuri kepada Deputi Penindakan KPK Karyoto yang ditemukan di rumah SYL saat penggeledahan. Terakhir dibilang ada kasus Kementan macet era Deputi Penindakan Karyoto.
“Pertanyaannya justru di balik, tidak berjalannya kasus-kasus Kementan siapa kiranya yang menahan? Mengapa justru dugaan pemerasan terhadap Mantan Mentan SYL yang proses Karyoto? Kalau Karyoto terlibat tidak mungkin bertindak terhadap Ketua KPK Firli Bahuri.” tegas Edy.
Edy mengingatkan apa yang diungkapkan oleh pimpinan KPK terkait kasus-kasus SYL selama menjabat Mentan justru bisa memberi petunjuk baru bagi penyidik Polda Metro Jaya, bahwa ada banyak kasus SYL di KPK selama tapi tidak jalan, yang kemudian justru muncul kasus dugaan pemerasan.
“Apa yang diungkapkan pimpinan KPK pasca penetapan Firli sebagai tersangka seolah menepuk air di dulang. Muka mereka sendiri yang terpercik basah. Bahkan bukan tidak mungkin seperti menggali kubur sendiri,” ujarnya.
Untuk itu, Edy menyarankan penyidik dan Kapolda Metro Jaya mencermati semua manuver pimpinan KPK tersebut sebagai informasi baru untuk memperdalam dugaan pemerasan, dan kemungkinan kasus gratifikasi lainnya. “Kita mendukung penuh penyidik Polda Metro untuk segera memeriksa semua pimpinan KPK dalam kaitannya dengan kasus Firli.” tambahnya.***