Jakarta, Suryanews.co.id – Program Kartu Prakerja sebaiknya dibatalkan saja. Pasalnya, program senilai Rp5,6 triliun itu banyak permasalahannya.
Karena itu, secepatnya Presiden Jokowi harus mengevaluasi program tersebut.
Demikian disampaikan pengamat politik Emrus Sihombing dikutip dari Rakyat Merdeka, Kamis (30/4/2020).
Emrus menyatakan, program Kartu Prakerja itu menuai kritik publik karena sejak awal kental dugaan konflik kepentingan.
Terlebih, penunjukan langsung terhadap salah satu mitra pelatihan, yaitu Ruangguru.
Yang terjadi saat seorang pemimpinnya, Belva Syah Devara, masih menjabat Staf Khusus Presiden Jokowi.
“Ada enggak pengawasan pada program ini? Kontrol proses dan kualitas pelatihannya? Karena bisa terjadi hal-hal yang tidak kita inginkan saat pelaksanaannya,” beber Emrus.
Pengajar Ilmu Komunikasi Pascasarjana Universitas Pelita Harapan ini mengungkap, sulit memastikan program pelatihan Program Prakerja berjalan efektif sesuai standar kualitas dan kebutuhannya.
Atas dasar itu, ia menyarankan agar program itu dialihkan menjadi bantuan dalam bentuk lain.
