Bojonegoro, SURYANEWS.CO.ID – Bintara Pembina Desa (Babinsa) jajaran Koramil 10/Kanor, Kodim 0813 Bojonegoro, Jawa Timur, bersama elemen masyarakat, pemdes dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), pada Minggu (23/1/2022), melaksanakan karyabakti memperbaiki tanggul Kali Ingas turut Desa Kedungprimpen yang jebol sepanjang 10 meter akibat arus deras aliran Sungai Bengawan Solo.
Karya bakti bersama ini juga menurunkan 2 unit perahu serbaguna milik Kodim 0813 Bojonegoro, guna mengangkut material karung atau sak yang berisi pasir dan tanah.
“Karya bakti ini melibatkan puluhan personel Babinsa dan elemen masyarakat untuk memperkuat dengan menimbun tanggul yang rusak dengan sak berisi pasir dan tanah,” ungkap Danramil 0813-10/Kanor, Lettu Inf Abdul Manan.
Karya bakti bersama ini juga mendapat peninjauan Bupati Bojonegoro, Anna Mu’awanah, yang didampingi Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Ardian Orianto, Kepala Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Sumber Daya Air (SDA) Erick Firdaus serta Forum Komunikasi Pimpinan Kecamatan (Forkompimcam) Kanor.
Dalam peninjauannya, Bupati Bojonegoro, mengatakan bahwa lokasi tanggul yang jebol merupakan salah satu wilayah yang dilalui Sungai Bengawan Solo sehingga berpotensi banjir.
Menurutnya, hal Ini sudah tiga tahun tapi masih saja banjir. Bupati Bojonegoro mengaharapkan agar segera dilakukan langkah-langkah yang riil dengan penanganan secara permanen.
“Tahun lalu, tanggul di Desa Kadungrejo Kecamatan Baureno yang berbatasan dengan Kecamatan Kanor jebol dan sudah tertangani. Sekarang sebelah sini, jadi ya harus ditangani juga,” kata Bupati Anna Mu’awanah.
Tidak hanya penanganan banjir di Desa Kadungrejo, pada tahun 2022 ini, Pemkab Bojonegoro juga akan melakukan pengadaan pompa di Desa Lebaksari, Kecamatan Baureno. Sehingga pihaknya mengharapkan Dinas PU SDA segera melakukan perencanaan agar ada penanganan yang permanen sehingga tidak terjadi tambal sulam dalam penanganan banjir.
Selain itu, Bupati Anna Mu’awanah, juga mengharapakan warga masyarakat setempat agar turut serta merawat lingkungan sehingga sungai tidak tertutup oleh lumpur.
“Untuk penanganan jangka pendeknya, kita lakukan dulu normalisasi sungai dulu dan jangka panjangnya kita buat tanggul,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas PU SDA, Erik Firdaus, mengungkapkan, setelah luapan air di sungai berkurang, pihaknya akan segera melakukan normalisasi.
“Kedepannya, kita akan buat peninggian tanggul dan jalur inspeksi,” pungkasnya. (JK/Red)