Perhutani Sesalkan Gapura Miliknya Dirobohkan Pemerintahan Desa Gondanglor Sugio Kabupaten Lamongan

0
1208

Lamongan, SURYANEWS.CO.ID – Sebuah tetenger atau tanda bahwa kawasan itu adalah wilayahnya biasanya dibuat sebuah gapura di pintu masuk atau akses jalan. Demikian juga dengan halnya Perhutani yang dirikan gapura di dusun Jladisari desa Gondanglor kecamatan Sugio Kabupaten Lamongan.

Tapi gapura dilokasi tersebut saat ini telah roboh yang sebelumnya berdiri kokoh seperti pantauan redaksi. Selasa, 11 Mei 2021. Dari informasi yang diterima redaksi pembongkaran atau lebih tepatnya perobohan gapura tersebut telah di infokan atau pemberitahuan kepada manajemen GPark melalui perpesanan singkat oleh Pemerintah Desa Gondanglor serta telah dibalas juga oleh manajemen G Park untuk berkoordinasi dengan Perhutani, karena manajemen merasa tidak berhak.
Alasan dari Pemdes Gondanglor adalah untuk dibangun kembali yang lebih bagus dan permanen. Kalaupun nantinya akan dibangun lagi yang lebih baik tentu hal itu akan dinantikan juga sesuai janji dari Pemdes Gondanglor. Karena gapura dilokasi tersebut adalah akses jalan masuk ke lokasi wisata G Park.

Saat gapura milik Perhutani masih kokoh berdiri

Sementara kabar tentang perobohan gapura milik Perhutani telah sampai ke Adm KPH Mojokerto Nur Budi Susatyo S.Hut dan dia sangat menyayangkan dan menyesalkan sekali gapura miliknya (Perhutani ) dirobohkan oleh Pemerintah Desa Gondanglor. Melalui Asper Perhutani Lawangan Agung Joko Ediyanto mengatakan, ” Kita (Perhutani) tidak bisa menerima tindakan kades Gondanglor yang tanpa koordinasi sudah merobohkan gapura itu. Kita (perhutani) dirikan gapura itu di lahan atau tanah perhutani dan duit juga dari perhutani” Geramnya

Kondisi saat telah dirobohkan teronggok dipinggir jalan

Saya akan somasi kades atau Pemerintahan Desa kalau perlu akan kita bawa ke jalur hukum. Dengan tuduhan perusakan aset perhutani atau perbuatan tidak menyenangkan atau merugikan perhutani, tapi kita akan tunggu itikad baik dari Pemdes dan kades Gondanglor” tegas Joko

Redaksi berusaha untuk konfirmasi permasalahan ini ke kades Gondanglor Hardyan dengan menghubungi nomer ponselnya tapi terdengar nada panggil tanpa pernah diangkat hingga berita ini ditayangkan.(Fatta)