BANYUWANGI, Surya News – Pelatihan operator ambulan diadakan oleh Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) At Taubah. Pelatihan Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD) terhadap operator ambulan ini diadakan di Kampus PKBM At Taubah di Glagah, Rogojampi, Banyuwangi, Ahad (14/3).
Kegiatan ini juga merupakan salah satu agenda Sekber Relawan Penanggulangan Bencana (SRPB) Wangi dengan menggandeng SRPB Jatim.
“Peserta pelatihan ini berasal dari delapan kecamatan di Banyuwangi,” kata Kepala PKBM At Taubah yang juga Ketua SRPB Wangi Sunaryo di awal acara.
Menurut Sunaryo, para driver ambulan perlu mendapat pelatihan agar bisa menangani pasien dengan baik dan benar di lapangan.
Sementara, Kasi Kedaruratan BPBD Banyuwangi Ponirin Hadi dalam sambutannya mengatakan, pada prinsipnya manusia tidak bisa menghalangi bencana. “Karena sudah siklusnya. Tugas kita adalah mengurangi atau mitigasi bencana,” katanya.
Oleh karena itu, para driver ambulan ini, lanjut Ponirin Hadi, sangat penting. Pasalnya, peran mereka sangat dibutuhkan saat bencana.
Sementara, Koordinator SRPB Jatim Dian Harmuningsih mengatakan, para driver ambulan ini adalah relawan. Oleh karena itu, pengetahuan, ketrampilan, dan etika adalah prinsip yang harus dipegang relawan. Termasuk para driver ambulan.
“Para operator ambulan juga harus mandiri. Sehingga tahu bagaimana mengatasi korban dalam keadaan darurat. Pelatihan ini agar Anda semua menjadi profesional dan harus sinergi dengan semua pihak yang berkepentingan,” tukas Dian.
Sedangkan narasumber Dian Rahmadin mengatakan, sebagai driver ambulan harus tahu wilayah dan jangan sampai kesasar. “Kalau merujuk ke rumah sakit jangan sampai meninggal di jalan. Harus ada yang tahu navigasi,” jelasnya di hadapan para peserta.
Dian Rahmadin juga mengungkapkan, kelengkapan alat harus ada. Sering kali ambulan tidak ada oksigen. Hanya bed-nya saja yang dijumpai. “Oleh karena itu, harus ada standar minimal supaya pasien tertolong dan tidak meninggal di perjalanan,” tukasnya.(Ed/Red)