Lamogan, Suryanews.co.id – Pohon pisang tumbuh “mendadak” di Jalan Raya Babat tepatnya di KM 73, Pohon pisang setinggi kurang lebih dua meter tersebut ditanam oleh warga sekitar sebagai bentuk protes terhadap Pemerintah atau Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional yang tidak segera memperbaiki ruas jalan tersebut.
Jalan raya Babat adalah jalan utama penghubung antar kota kota kabupaten diantaranya Jombang, Bojonegoro, Tuban menuju Lamogan, Gresik atau Surabaya.
Menurut beberapa warga yang ditemui Kamis (14/5), pohon pisang tersebut dipasang tepat di lobang jalan berdiameter satu meter dengan kedalaman 20 sentimeter. Terlihat beberapa karung berisi pasir dimasukan ke lubang untuk menahan pohon pisang agar bisa berdiri tegak.
“ Alasannya karena warga sekitar resah banyaknya jalan berlubang sepanjang Jalan Raya Babat mulai dari kantor Polsek Babat hingga kantor Bank Mandiri dan itu berbahaya,” kata Zaini (43), warga Gg Garuda kecamatan Babat.
Di ruas jalan tersebut terlihat, kerusakan paling parah terdapat di titik muka klinik YPPI 45 Babat dengan lubang jalan berdiamater lebih dari tiga meter. Kemacetan sering terjadi di titik tersebut karena merupakan jalan yang sibuk banyak dilalui kendaraan setiap harinya.
Sebagian lubang ditambal hanya dengan tanah yang sebelumya pernah juga dilakukam warga seperti yang disampaikankan zaini. “Tiap saya keluar gang rumah saya pasti di sambut dengan debu yang berterbangan. Belum lagi kalau hujan jalan jadi becek’ sambungnya
Kerusakan tersebut sudah berlangsung lama, namun tidak ada perbaikan dari pemerintah atau pihak pihak terkait .
” Pengguna jalan terutama roda dua untuk berhati-hati khususnya pada cuaca hujan. Lubang tidak terlihat saat air hujan menggenang di lubang, jalan,”kata Zaini
Harapannya agar aksi warga yang menanam pisang di jalan raya Babat mendapat perhatian dari Pemerintah dan pihak-pihak terkait terutama Balai Besar Pekerjaan Jalan Nasional VII Surabaya (*/Red)