Bojonegoro, SURYANEWS.CO.ID – Bingkisan lebaran atau khalayak biasa sebut parcel dari Pemerintah Kabupaten Bojonegoro dibagikan kepada kurang lebih 30.000 penerima. Dalam bingkisan lebaran itu berisi beras, minyak goreng. gula, sirup, biskuit kaleng juga terdapat kartu ucapan selamat hari raya dari Bupati Bojonegoro.
Adalah sesuatu hal yang lazim dalam momen lebaran atau hari raya dari yang diberi kelebihan rezeki sedikit berbagi kepada masyarakat kurang beruntung. Tetapi yang terjadi di kabupaten Bojonegoro Jawa Timur ini menjadi sebuah polemik mulai pengadaan hingga pendistribusiannya.
Dalam pengadaannya yang disampaikan oleh wakil bupati Budi Irawanto mengatakan bahwa anggaran dalam satu paket bingkisan lebaran adalah Rp. 150.000 tetapi jika dihitung dengan dicocokkan dengan harga pasaran saat ini diperkirakan bingkisan lebaran itu nilainya tidak lebih dari Rp. 100.000. Dan hal ini ramai dibicarakan dalam group media sosial. Belum lagi terdapat nama nama wartawan yang tiba tiba saja mendapatkan paket berupa batik pengrajin lokal bojonegoro dalam rangka pemulihan ekonomi akibat Covid 19.
Tentu saja terjadi polemik dan kegaduhan di masyarakat yang pada akhirnya mereka beramai ramai mengembalikan paket bingkisan lebaran dari pemkab Bojonegoro. Seperti yang terjadi di desa Kepohkidul kecamatan Kedungadem Bojonegoro.
Wakil Bupati Bojonegoro saat sidak di kecamatan Kanor dan kecamatan Kapas (12/5) dengan tegas mengatakan “Paket bantuan berupa bingkisan lebaran ini adalah dananya dari APBD Bojonegoro bukan dari dana pribadi dari foto yang tercantum di kartu ucapan hari raya. Dan masyarakat Bojonegoro harus tahu itu” pungkasnya.