POTRET KEMISKINAN : Jadi Pemulung Terpaksa, Karena Keadaan

0
432
Abdul Ali seorang pemulung di pasar Babat saat beraktifitas

LAMONGAN, Surya News – Pemulung adalah orang yang mencari barang atau benda yang sudah di buang oleh pemiliknya, mungkin sudah rusak atau gak terpakai dan punya yang baru. sering kita jumpai mereka ada di tempat – tempat sampah atau di sepanjang jalan, karena di kedua tempat itulah biasanya banyak barang yang mempunyai nilai ekonomis untuk dikumpulkan.

Awak media menjumpai salah satu pemulung yang sering berada di sekitar Area Pasar Babat. sudah makan Pak?…belum, akhirnya kami berdua sepakat mampir ke warung, sambil makan beliau bercerita panjang
tentang suka duka pekerjaan yang ia geluti selama ini sebagai pemulung, beliau memulai pekerjaan tersebut sekitar 3 tahun yang lalu, terpaksa alasan beliau kepada Media.

Abdul Ali usia 53 tahun sebenarnya berasal dari Timor – Timor sekarang menjadi Negara TIMOR LESTE, beliau pertama kali datang ke pulau jawa tahun 1999, tujuan awal beliau ke Pondok Pesantren Langitan, selang beberapa tahun ia menikah dengan gadis Tanggungan dan sampai sekarang di karuniai satu anak yang sudah duduk di bangku sekolah menengah keatas (SMA) di desa Tanggungan.

Beliau tinggal di desa tanggungan RT 3 RW 1, sebenarnya kalau kita bicara masalah kebutuhan mungkin penghasilan bapak Abdul Ali tidak akan bisa untuk mencukupinya. bagaimana tidak dalam satu hari beliau hanya mendapatkan 30 ribu, kebutuhan rumah tangga ditambah biaya anak sekolah jelas kurang secara logika, tapi semuanya ternyata cukup, sebenarnya ia punya sawah karena untuk kebutuhan mertua mulai sakit sampai meninggal harus di gadaikan, kalau bantuan dari pemerintah?… beliau menjawab dapat.

Harapan beliau agar di beri kesehatan dan ketabahan menjalani perjalanan hidup ini, anak satu – satunya yang sangat ia cintai di beri kemudahan dalam hal mencari pekerjaan, karena di masa Pandemi Covit 19 banyak pengurangan secara besar – besaran baik di pabrik atau perusahan – perusahaan, Wabah segera berlalu sehingga keadaan kembali normal, barang yang ia cari melimpah dan terdongkraknya nilai jualnya; Harapnya lirih.

(Untung S)