.LAMONGAN, Surya News – Pada umumnya masakan yang di jual oleh pedagang kaki lima
Pecel lele atau nasi goreng, padahal semua masakan atau jajanan bisa dijual ditempat itu
kenapa harus disebut kaki lima?….menurut keterangan sejumlah nara sumber, jumlah roda ada tiga yang mendorong ada dua sehingga semuanya berjumlah lima,tapi pengertian pada masyarakat umum kaki lima ialah pedagang
yang berjualan di badan jalan atau di trotoar.
Kalau kita makan di warung kaki lima kita gak usah takut masalah harga pasti bersahabat,
tapi kadang ada juga yang menjualnya di atas
harga pasaran,pantauan media semenjak wabah covid 19′ mulai banyak pedagang – pedagang baru,semenjak kena pengurangan
mereka bingung mau kerja apa sekarang cari
kerja juga sulit mas ujarnya pada awak media
Keberadaan mereka sebenarnya sungguh
sangat berbahaya bagi pembeli ataupun dirinya sendiri, sangat beresiko” tapi gimana lagi kalau gak kerja nasib anak – anak kasihan mereka butuh makan belum lagi biaya sekolah mereka memohon pada pemerintah setempat untuk tidak mengedepankan kebijakan sebenarnya hanya solusi yang mereka butuhkan ujar salah satu pedagang kaki lima yang gak mau disebut namanya pada awak media.
Harapan pedagang kaki lima malam di seputar wilayah kecamatan BABAT kabupaten Lamongan, agar di kemudian hari wabah covid 19 cepat berlalu,dagangan laris keadaan kembali normal secara otomatis pendapatan juga menjadi meningkat berlahan,
mumpung ada pemilihan kepala Daerah siapapun pemenangnya mereka pedagang kaki lima memohon agar masih di perbolehkan untuk berjualan malam’ harap mereka semua.
(UNTUNG S).