Proyek Nasional di Bojonegoro Diduga Dobel Anggaran

0
243
Proyek jalan Nasional Bojonegoro yang pakai Dana APBD

 

SuryaNewsBojonegoro-Pelaksanaan proyek-proyek nasional di Bojonegoro ada indikasi dobel anggaran. Masalahnya penggunaan anggaran APBD Bojonegoro diduga tidak didahului usulan sebelumnya. Tiga tahun belakangan 2021-2023, APBD Bojonegoro digunakan untuk pelebaran jalan nasional dari Tugu sampai perbatasan Babat Lamongan dengan total dana Rp. 154 miliar.

Demikian dikatakan Ketua Forum Kedaulatan Masyarakat Bojonegoro (FKMB) Edy Susilo kepada media. “Banyak penggunaan anggaran APBD Bojonegoro yang overlapping baik dalam APBD maupun dengan anggaran Provinsi dan Nasional.” kata Edy (11/9).

Menurut Edy, kalau semua proyek baik provinsi maupun nasional dilaksanakan semuanya dengan menggunakan APBD Bojonegoro, akan menjadi pertanyaan alokasi anggaran yang dari provinsi dan pusat.

“Pemprov. Jatim dan Pemerintah Pusat tidak mungkin tidak menganggarkan dana untuk melaksanakan pembangunan yang menjadi tanggung jawabnya. Artinya ada potensi dobel anggaran, namun pertanggungjawaban masing-masing dengan proyek yang sama,” papar Edy.

Lebih lanjut Edy menjelaskan pemeriksaan terhadap realisasi anggaran masing-masing tingkat pemerintahan oleh BPK tentu berbeda. Sehingga tanpa koordinasi dan cross cek potensi dobel anggaran dan numpang pertanggungjawaban proyek itu bukan tidak mungkin.

Edy menegaskan Pemkab. Bojonegoro selain membangun pelebaran jalan nasional, juga membangun jalan nasional di wilayah di luar Bojonegoro, yakni Babat-Jombang; juga proyek pembangunan beberapa jembatan penghubung. “Anggarannya ratusan miliar.”

Kondisi itu tentu sangat disayangkan FKMB karena masalah sosial kemasyarakat di Bojonegoro belum bisa dibereskan. Pendidikan, kesehatan dan program kemasyarakatan masih sekedarnya. Padahal APBD Bojonegoro TA 2023 mencapai Rp. 7 Triliun lebih dan untuk RAPBD TA 2024 mencapai Rp. 7,7 Triliun.

“Bupati Bojonegoro tidak memiliki program yang jelas untuk peningkatan kesejahteraan masyarakat. Tahunya cuma bangun infrastruktur yang terkait angka-angka yang jelas. Kita akan buka semua ke depannya pasca jabatan Anna Mu’awanah habis pada 24 September bulan ini.” tambah Edy.***