Surakarta, Suryanews.co.id – Bupati Karanganyar Juliyatmono sempat mengizinkan penyelenggaraan shalat Idul Fitri berjemaah di Alun-alun Karanganyar.
Bahkan, bupati dijadwalkan menjadi imam dan khatib shalat berjemaah itu.
Namun satu hari sebelum rencana dilaksanakan, Bupati Juliyatmono memutuskan pembatalan shalat Idul Fitri.
Bupati Karanganyar sempat mengizinkan warga melakukan shalat Idul Fitri berjemaah di Alun-alun.
“Hari raya (Idul Fitri) kita izinkan di lapangan, jaga jarak semuanya silakan diatur. Tapi, tetap saya minta hindari berkerumun dalam pengertian yang biasa dilakukan tradisi masyarakat Jawa,” kata Juliyatmono
Alasannya, pasien positif corona di wilyahnya cenderung terkendali.
“Terkendalinya seperti apa? Lokusnya sudah kita ketahui dan cukup lama posisinya stagnan dan cenderung mengalami pelambatan dan menurun. Tidak ada yang baru. Semuanya ada di rumah sakit. Dan sudah lama tinggal menunggu swab labnya,” ujar dia.
Terkait rencana penyelenggaraan shalat Idul Fitri itu, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo mengirimkan pesan pada Juliyatmono.
Bupati pun tak menyangkal mendapatkan pesan dari Ganjar.
“Benar WA tersebut,” kata Juliyatmono, Kamis (21/5/2020), seperti dilansir Tribun Jateng.
Menjawab pesan gubernur, Juliyatmono mengatakan, jemaah akan diatur sesuai protokol pencegahan penularan Covid-19, seperti bermasker, menjaga jarak dan membawa sajadah sendiri.
Saat itu ia pun menegaskan akan bertanggung jawab.
“Saya balas, betul Pak Gub, saya bertanggung jawab,” tuturnya. (*)
Sumber : Tribunnews Jateng