Risma Minta Dinas Pertanian Tanam Umbi-Umbian Untuk Antisipasi Paceklik

0
461

Surabaya, SURYANEWS.CO.ID – Tri Rismaharini Wali Kota Surabaya mengaku telah menyiapkan program kedaulatan pangan untuk menghadapi pandemi Covid-19. Dia mengantisipasi bila sewaktu-waktu kebutuhan beras di Kota Surabaya tak mencukupi.

Risma mengaku telah memerintahkan jajarannya menanam umbi-umbian yang diharapkan bisa menjadi makanan pendamping beras. Seperti ketela pohon, ubi jalar, hingga talas.

Penanaman pohon sukun dan pisang juga digiatkan. Sehingga ke depan diharapkan masyarakat tak hanya mengonsumsi beras sebagai makanan pokok sehari-hari.

“Saya juga belajar bagaimana makanan beras ini bisa dicampur. Kami juga membuat resep mie dari talas, mie dari ketela pohon, mie dari ketela rambat. Sehingga warga mungkin bisa memakan makanan selain beras, bisa yang lain,” katanya di Balai Kota Surabaya, Sabtu (18/07/2020).

Risma mengungkapkan, dalam satu bulan kebutuhan beras warga di Surabaya bisa mencapai sekitar 16.682.060 kilogram. Bila kebutuhan beras ini tidak segera diantisipasi, dia khawatir akan berdampak kurangnya bahan pangan di masyarakat. Terlebih di masa pandemi.

“Karena itu kami siapkan (program kedaulatan pangan),” jelasnya.

Namun, Risma tak berharap kebutuhan beras di Kota Surabaya tak mencukupi. Program ini digencarkan sebagai bentuk antisipasi.

“Kami akan tanami juga di Balai Kota, nanti lahan-lahan ini akan kita tanami padi, talas, selain itu kita juga tanam di bekas tanah ganjaran (Bekas Tanah Kas Desa). Kita sudah tanam pisang, sukun, padi, ketela rambat, talas,” katanya.

Risma mengaku, Pemkot Surabaya tengah menjalin kerja sama dengan beberapa pihak yang memiliki lahan kosong atau tak terpakai. Nah, lahan-lahan itu kemudian dimanfaatkan sebagai lahan bercocok tanam.

“Jadi kita sudah tanam di lahan-lahan kosong itu. Kita juga pakai alat berat untuk nyemprotnya, ada mobil PMK, mobil tangki air. Ada di beberapa tepi sungai juga kita tanami,” ungkap dia.

Salah satu yang diajak kerja sama Pemkot Surabaya adalah Surabaya Hotel School (SHS) untuk membuat resep olahan makanan dari berbagai macam bahan pangan. Ini dilakukan agar orang tua maupun anak-anak di Surabaya mau mengonsumsi makanan selain beras.

“Kita sudah membuat resep, kita kerja sama dengan SHS membuat makanan dari macam-macam ini. Sehingga nanti anak-anak mau untuk memakan ini. Seperti mie dari talas, terus mochi,” terangnya.

Sementara itu, Yuniarto Herlambang Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Surabaya mengungkapkan, sejak 28 Mei telah melakukan penanaman berbagai bahan pangan untuk memanfaatkan lahan kosong sebagai tempat urban farming.

“Sesuai perintah Ibu Wali Kota untuk memanfaatkan lahan yang kosong milik pemkot untuk meningkatkan ketahanan pangan,” kata Herlambang.

Sedangkan untuk lokasi penanaman, mulai dari rusun, bantaran sungai hingga Bekas Tanah Kas Desa (BTKD). Setidaknya ada puluhan titik lokasi yang telah ditanami.

Antara lain Bantaran Sungai Jambangan, Bantaran Sungai Kebon Agung, Kecamatan Jambangan, BTKD Jambangan, persil 12 RW BTKD Kelurahan Kebraon, BTKD Menanggal Timur, Dukuh Menanggal, BTKD Kelurahan Jeruk, BTKD Kebraon, dan BTKD Sumberejo.

Herlambang menyebut, penanaman bahan pangan itu juga dilakukan di Taman Hutan Raya (TAHURA) dan Kebun Raya Mangrove (KRM). Selain itu pula di Halaman Taman Surya Balai Kota Surabaya juga ikut ditanami ratusan ketela rambat dan ribuan batang padi.

“Masing-masing wilayah beragam yang ditanam. Ada yang ketela rambat, ketela pohon, pohon pisang, bahkan ada juga ketiganya ditanam di sana,” katanya. (SSnet/Red)