Jakarta, SURYANEWS.CO,ID- Maskapai penerbangan Garuda Indonesia memutuskan untuk tidak memberlakukan penggunaan alat pelindung diri (APD) bagi pramugari yang bertugas.
Dilansir dari Kumparan, Direktur Utama Garuda Indonesia, Irfan Setiaputra, mengatakan bahwa kebijakan itu diambil setelah maskapai penerbangan nasional pelat merah itu mendapat keluhan dari para penumpang yang tidak dapat melihat wajah pramugari.
Garuda Indonesia telah mewajibkan awak kabinnya untuk mengenakan masker sejak melanjutkan penerbangan pada 7 Mei lalu. Namun, kondisi tersebut justru membuat penumpang tidak nyaman karena tidak bisa melihat senyum pramugari.
“Semuanya pakai APD, ketutupan semua, ya enggak bener juga dong. Jadi buat banyak penumpang Garuda banyak mengeluh kenapa pramugarinya pakai masker, jadi enggak bisa lihat dia tersenyum atau mencibir,” kata Irfan.
Menanggapi keluhan tersebut, maskapai tersebut memutuskan untuk tidak mewajibkan para pramugari untuk memakai masker. Sebagai gantinya, Irfan mengubah kewajiban penggunaan APD menjadi face Shield. Ia mengatakan, jika pramugari dan awak kabin lainnya memakai APD, pesawat bakal terasa seperti ICU.
Selain dapat melindungi wajah pramugari, face shield memungkinkan wisatawan untuk melihat ekspresi wajah pramugari. Kebijakan tersebut akan dilakukan secara bertahap dan untuk sementara waktu pramugari tetap menggunakan masker.
“Dengan ini, interaksi manusia di pesawat masih bisa terjadi, meskipun diminimalkan, dan semua orang bisa merasa aman tetapi juga nyaman,” pungkas Irfan. (kumparan/Red)