Vanic dan Kebangkitan Destinasi Wisata

0
403

Oleh:
Yoyok Antoni (Poltekpar Lombok)

SURYANEWS.CO.ID – Covid melanda hampir semua negara. Hiruk pikuk semua pemimpin negara dalam mengatasi dan meminimalisir penyebaran. Pemimpin negara saling beradu argumentasi strategi negaranya dalam melindungi warganegara nya. Para ilmuwan berkejaran dalam risetnya untuk menciptakan vaksin yang notabene bisa membuat kekebalan imun. Para pebisnis memutar otak bagaimana menyelamatkan bisnisnya agar tetap survival di saat pasar yang fluktuatif, kecenderungan tidak jelas atau abu-abu.

Para pebisnis baru bergerak, sudah disemprit dengan batasan jumlah pembeli/pengunjung, jam operasional, tidak boleh makan ditempat dan lainnya. Di satu sisi pemerintah membuat kebijakan untuk menekan penyebaran Covid 19. Sisi yang lain para pelaku bisnis, pelaku travel, pelaku industri pariwisata, UMKM tertekan dengan kebijakan ini. Kebijakan PPKM alias Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Darurat begitu menakutkan kedengarannya sehingga dibuat lagi kebijakan PPKM Level 1-4. Bagaimana dengan pelaku bisnis pariwisata? Ya kita juga harus ada kebijakan PPKM alias Pelaku Pariwisata Kembali Menggeliat.

Bagaimana caranya agar pelaku pariwisata kembali menggeliat:

1. Libatkan pelaku pariwisata dalam membuat kebijakan disaat pandemi

2. Menggencarkan vaksinasi di tempat wisata dengan jargon Vanic (VAksin sambil berpicNIC)

3. Membuka tempat wisata dengan protokol kesehatan dan membatasi pengunjung, bukan menutup tempat wisata.

4. Menerapkan CHSE (Cleanly,Healthy, Safety and Environment) di destinasi wisata.

5. Menjadikan pondok wisata, homestay, akomodasi hotel bintang dan non bintang sebagai alternatif tempat isolasi mandiri dengan menyediakan tenaga kesehatan. Selama ini baru hotel berbintang, asrama haji, wisma atlet, wisma instansi yang dijadikan isoman, belum ada seperti pondok wisata di destinasi wisata dan lainnya.

Dengan melibatkan para pelaku industri pariwisata dalam menangani pandemi, secara langsung juga akan membangkitkan destinasi wisata dan pelaku industri lainnya seperti UMKM.
Kebijakan jangan hanya populis menekan penyebaran Covid 19, namun pelaku yang lainnya tertekan. Buatlah kebijakan yang bijak dengan tetap menghidupkan pelaku pariwisata, pelaku bisnis, pelaku ekonomi kreatif dan lainnya.

#safeindustripariwisata

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here