Pasuruan, SURYANEWS.CO.ID – Khofifah Indar Parawansa Gubernur Jawa Timur menyatakan, umat Islam se-Indonesia berduka karena wafatnya KH Nawawi Abdul Jalil Pengasuh Pondok Pesantren Sidogiri Pasuruan, Minggu (12/6/2021).
“Bukan Jatim saja yang berduka, tapi seluruh umat Islam se-Tanah Air,” kata Khofifah di Surabaya sebagaimana keterangan tertulis yang diterima suarasurabaya.net.
KH A Nawawi Abdul Djalil adalah Mustasyar PBNU. Beliau wafat Minggu 13 Juni sore sekitar pukul 16.40 WIB di RS Raci Bangil Pasuruan, setelah mendapatkan perawatan selama empat hari di RS Lavalette Malang.
Mantan menteri sosial yang kini menjadi orang nomor satu di Pemerintahan Provinsi Jawa Timur itu menyampaikan duka cita mendalam dan berharap almarhum mendapat tempat terindah di sisi Allah SWT.
“Atas nama pemerintah provinsi dan masyarakat Jawa Timur, juga atas nama keluarga, kami berbela sungkawa sedalam-dalamnya,” ucap Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama itu.
Gubernur Khofifah juga mengajak masyarakat muslim mendoakan KH Nawawi. Dia juga berharap santri serta keluarga yang ditinggalkan diberi kesabaran.
“Semoga keluarga dan para santri yang ditinggalkan juga diberikan ketabahan dan keikhlasan. Aamiin,” katanya.
Dia juga bilang, KH Nawawi semasa hidupnya merupakan salah seorang ulama kharismatik dan sangat berpengaruh yang dimiliki Jawa Timur.
Apalagi, kata dia, Pondok Pesantren Sidogiri sendiri adalah salah satu ponpes tertua di Indonesia yang punya banyak santri dan alumni tersebar di dalam maupun luar negeri.
Pesantren Sidogiri berdiri pada 1745 M oleh Sayyid Sulaiman bin Abdurrahman Basyaiban yang merupakan keturunan keempat Syekh Syarif Hidayatullah yang biasa dikenal dengan Sunan Gunung Jati.
Untuk diketahui, KH Nawawi Abdul Jalil dikenal sebagai kiai sepuh (kiai khos) yang sangat dihormati di lingkungan Nahdlatul Ulama. Dalam Muktamar ke-33 NU di Jombang, Kiai Nawawi duduk sebagai anggota Ahlul Halli Wal-Aqdi