Jakarta, Suryanews.co.id – Wakil Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Wamendes PDTT) Budi Arie Setiadi berharap seluruh desa di Indonesia dapat tersalurkan listrik.
“Indonesia itu maju ketika desa juga maju. Tapi, bagaimana desa itu bisa maju kalau masih ada sekitar 433 desa yang belum dialiri listrik padahal Indonesia sudah hampir 75 tahun merdeka,” ujar Wamen Budi, Selasa (10/3/2020).
Ia menyatakan, pihaknya telah menggelar rapat koordinasi antar lembaga untuk program kelistrikan dan menemukan sebanyak 15,000 KK di 433 desa yang belum dialiri listrik.
Desa-desa tersebut tersebar di empat provinsi. Di antaranya adalah Papua (325 kampung), Papua Barat (102 kampung), NTT (5 desa), serta Maluku (satu desa).
Namun, kondisi geografis wilayah ini dinyatakan tergolong berat karena cangkupan wilayah yang luas, serta merupakan daerah pegunungan.
Untuk itu, Kemendes telah menggandeng PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) untuk bersama mencari solusi jitu untuk menuntaskan persoalan tersebut.
“PLN telah menemukan teknologi yang disebut Talis atau Tabung Listrik. Ini tempat penyimpanan listrik seperti Accu jika di mobil atau Power Bank yang besar. Akan disiapkan juga charging unit dengan disesuaikan dengan kondisi geografis wilayah itu,” ujar Wamendes.
Selain menggandeng PLN, Kemendes PDTT akan bekerja sama dengan TNI/Polri untuk pemasangan Talis untuk memastikan keamanan saat pemasangan Talis.
Wamen Budi Arie mengatakan, Kemendes PDTT sedang terus pertajam penggunan teknologi dan kerangka pembiayaan serta mekanisme kerjanya agar secepatnya bisa dieksekusi pada tahun 2020 ini.
“Saya optimistis jika terus digenjot maka sebelum Agustus 2020 ini, seluruh desa itu bisa dialiri listrik. Ini wujud syukur bagi perayaan 75 tahun Indonesia merdeka. Seluruh desa di Indonesia harus terbebas dari kegelapan,” tandas Wamen Budi.(BS/Red)